Tuesday 13 October 2009

Kebahagiaan yang Ideal


Kebahagiaan merupakan hal yang dicari-cari oleh setiap manusia dalam menjalani hidup. Setiap orang berusaha dan bekerja keras untuk memperjuangkan hidup agar memperoleh kebahagiaan tersebut. Namun yang menjadi pertanyaan adalah kebahagiaan yang seperti apakah yang kita cari? Materi, karier, jabatan, kekuasaan inilah yang diperebutkan oleh banyak orang sehingga tiap-tiap orang bersaing secara ketat untuk memperoleh jenis-jenis kebahagiaan tersebut. Apakah salah kita mengejar jenis-jenis kebahagian tersebut?


Sokrates, seorang filsuf Yunani pernah bertanya, “ Apa tujuan dalam hidup ini?”. Kemudian Aristoteles mengatakan hidup harus dijalani dengan menghasilkan suatu kebahagiaan yang disebut disebut dengan Eudaimonia sedangkan Epicurus mengatakan hidup harus dijalani dengah menghasilkan suatu kebahagiaan pula, hanya saja kebahagiaan yang dimaksud bersifat Hedonic. Purpose in life, growth, self acceptance, environmental mastery dan positive relation adalah aspek-aspek yang tercakup dalam kebahagiaan Eudaimonia (Psychological well-being). Sedangkan dalam kebahagiaan hedonis terdapat kesenangan/kenikmatan, material sentris dan popularitas. Harus diketahui bahwa hedonism mempunyai ‘Treadmill Effect’.


Lalu yang menjadi pertanyaan yaitu “jenis kebahagiaan mana yang harus kita pilih?”, “kebahagiaan seperti apakah yang paling penting?”. Jawabannya yaitu dua-duanya. Karena kedua jenis kebahagiaan tersebut saling berhubungan, ibarat sebuah logam yang mempunyai dua sisi. Namun yang harus diprioritaskan adalah Eudaimonia. Karena kebahagiaan yang ideal yaitu kita menjalani hidup dengan suatu tujuan yang bermankna, secara psikologis kita dapat bertumbuh dan berkembang, dan dapat membangun relasi yang positif terhadap sesama kita. Materi, popularitas, jabatan, karier juga tidak dapat dihilangkan begitu saja dalam hidup ini, hanya saja fungsinya hanya sebagai alat penunjang kita dalam melengkapi kebahagiaan dan tidak untuk diprioritaskan dalam kehidupan kita.


Lagi pula masa depan tidak ditentukan secara mutlak oleh seberapa banyak harta yang telah kita kumpulkan, setinggi apa jabatan yang kita peroleh melainkan masa depan kita ditentukan kita seberapa berhasilkah kita dalam mencapai tujuan hidup yang bermakna dan menjadi berkat bagi orang lain, seberapa jauh kita sudah menjalin hubungan baik dengan sesama kita, sejauh mana kita sudah bertumbuh dan berkembang menjadi orang yang dewasa secara psikis dan lain sebagainya.
Seperti yang dikatakan oleh Denis Waitley "Happiness cannot be traveled to, owned, earned, worn or consumed. Happiness is the spiritual experience of living every minute with love, grace and gratitude."

Jadi bagaimana dengan kita sekarang, jenis kebahagiaan macam mana yang sedang kita perjuangkan?

No comments:

Post a Comment