Saturday 9 January 2010

Ketradisian Gereja

Beberapa hari yang lalu, saya dengan salah seorang teman saya sempat bercakap-cakap, mengenai 'ketradisian' dalam sebuah gereja. Inti pembicaraan kami yaitu seberapa pentingnya tradisi berperan dalam gereja. Saya tidak akan membahas secara detail perbincangan kami, yang pasti dari perbincangan kami, saya menjadi penasaran sehingga saya bertanya kepada orang yang memang ahli dalam bidang ini.
Ketradisian dalam suatu gereja memang sudah menjadi fenomena yang menimbulkan pro dan kontra, khususnya bagi kaum protestanisme. Ada yang mengatakan bahwa tradisi dalam gereja itu tidak penting, yang paling penting adalah bagaimana hubungan kita (manusia dan gereja) dengan Tuhan dan sesama. Hal ini memank tidak salah, tetapi keliru jika kita menyampingkan tradisi dalam gereja, karena bagaimanapun gereja hidup penuh dengan tradisi. Babtisan, Perjamuan gerejawi, hari-hari raya dan lain-lain merupakan tradisi yang dijalankan oleh gereja. Bahkan dalam alkitab sendiri juga penuh dengan tradisi.
Selain itu ketradisian dalam gereja berfungsi "pengikat" kelanggengan dan pemberi eksistensi. Bagi gereja yang memiliki banyak jemaat (bersinode), tradisi berfungsi sebagai 'pengikat' untuk menjaga kesatuan dan persatuan gereja, misalnya melalui tata gereja, nyanyian ibadah, pandangan teologis dan sebagainya. Setiap gereja pasti mempunyai tradisi masing-masing, ibarat sebuah keluarga yang mempunyai tradisi, jika kita merupakan bagian dari keluarga tersebut sudah seyogianya kita menghargai dan mengikuti tradisi tersebut. Hal ini juga berlaku bagi kita sebagai anggota keluarga gereja kita.